Harga Switch Hub Mana yang Worth It? Ini 4 Cara Pilih Switch Murah Tapi Tidak Murahan!

Pernah bingung menentukan Harga Switch Hub yang benar-benar sepadan dengan kualitasnya? Banyak orang berpikir semakin mahal, semakin bagus—padahal tidak selalu begitu. Di sisi lain, terlalu fokus pada harga murah juga sering berujung pada jaringan yang lambat, cepat panas, atau gampang rusak. Maka dari itu, memilih switch hub yang “murah tapi tidak murahan” perlu strategi yang cerdas.

Kalau kamu baru mulai mengenal perangkat jaringan, coba baca juga panduan dasar tentang Perbedaan Switch dan Hub yang Wajib Diketahui untuk memahami peran penting masing masing alat sebelum membeli.


Faktor Utama yang Memengaruhi Harga Switch Hub

Sebelum menentukan pilihan, penting untuk tahu faktor apa saja yang membuat Harga Switch Hub bisa berbeda jauh antara satu model dengan yang lain. Secara umum, perbedaan harga dipengaruhi oleh empat hal berikut:

1. Jenis Kecepatan (Fast Ethernet vs Gigabit Switch)

Kecepatan merupakan faktor utama penentu harga.

  • Fast Ethernet Switch (10/100 Mbps) biasanya lebih murah, cocok untuk kebutuhan dasar seperti berbagi internet di rumah.
  • Gigabit Switch (10/100/1000 Mbps) menawarkan kecepatan 10 kali lipat dengan harga yang kini semakin terjangkau.

Contohnya, TP-Link TL-SF1005D (Fast Ethernet) bisa didapat sekitar Rp 90 ribu, sedangkan TL-SG1008D (Gigabit) berada di kisaran Rp 220 ribu—selisih kecil untuk peningkatan performa yang signifikan.

2. Jumlah Port RJ45 (Port LAN)

Jumlah port LAN juga memengaruhi Harga Switch Hub. Model 5–8 port biasanya ditujukan untuk pengguna rumahan atau kantor kecil, sedangkan 16–24 port untuk jaringan menengah hingga besar.

Sebagai gambaran:

  • Switch 5–8 port: Rp 75.000 – Rp 300.000
  • Switch 16–24 port: Rp 700.000 – Rp 1.500.000

Jadi, pastikan kamu membeli sesuai kebutuhan, bukan sekadar jumlah port terbanyak.

3. Tipe dan Fitur Tambahan

Beberapa fitur yang membuat Harga Switch Hub lebih mahal antara lain:

  • Managed switch (punya kontrol VLAN, QoS, monitoring, dsb)
  • PoE (Power over Ethernet) untuk menyalurkan daya listrik ke perangkat seperti kamera IP atau access point
  • Teknologi hemat energi seperti Green Ethernet yang mengatur konsumsi daya otomatis

Kalau kamu hanya butuh jaringan internal sederhana, model unmanaged non-PoE sudah lebih dari cukup.

4. Merek dan Kualitas Build

Brand ternama seperti TP-Link, D-Link, Tenda, dan Mercusys dikenal memiliki reputasi baik dalam hal kualitas dan garansi. Selain itu, casing metal biasanya lebih tahan panas dan awet dibanding plastik, walau harganya sedikit lebih mahal.


4 Cara Memilih Switch Murah Tapi Tidak Murahan

Sekarang mari bahas bagaimana memilih Harga Switch Hub yang paling worth it untuk kebutuhan kamu. Ingat: murah itu boleh, asal tidak mengorbankan performa dan umur pakai perangkat.

1. Bandingkan Kecepatan dan Teknologi (Wajib Pilih Gigabit Jika Budget Memadai)

Kalau jaringan kamu dipakai untuk transfer file besar, streaming, atau akses server lokal, Gigabit Switch wajib jadi pilihan utama. Selisih harga hanya sekitar Rp 100 ribu dari versi Fast Ethernet, tapi performanya bisa 10 kali lipat lebih cepat.

Selain itu, kecepatan Gigabit (1000 Mbps) akan membuat jaringan tetap relevan hingga beberapa tahun ke depan seiring meningkatnya kebutuhan bandwidth.

2. Pilih Jumlah Port yang Tepat (Fokus pada Kebutuhan Nyata)

Tidak semua orang butuh switch hub 24 port. Untuk rumah atau kantor kecil, model 8 port LAN biasanya sudah mencukupi dan jauh lebih efisien dari sisi harga dan daya listrik.

Sebagai referensi, kamu juga bisa membaca panduan switch hub 24 port terbaik untuk kantor & sekolah agar tahu kapan model kapasitas besar memang dibutuhkan.

Kuncinya: beli sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Sisa port yang tidak terpakai justru membuat konsumsi daya boros dan biaya awal lebih besar.

3. Evaluasi Build Quality dan Fitur Dasar (Casing Metal vs Plastik)

Jangan remehkan kualitas bodi. Model dengan casing metal umumnya:

  • Lebih tahan panas dan benturan
  • Memiliki sistem pendinginan pasif yang lebih baik
  • Lebih stabil untuk penggunaan 24 jam nonstop

Contoh model worth it di kelas ini:

  • TP-Link LiteWave LS108G (Gigabit, 8 Port, Casing Metal)
  • D-Link DGS-108GL (Gigabit, 8 Port, Metal Housing)

Untuk versi ekonomis, Mercusys MS108G juga layak dipertimbangkan karena harganya lebih terjangkau namun tetap gigabit.

4. Periksa Reputasi Merek dan Garansi Purna Jual

Merek besar seperti TP-Link dan D-Link umumnya memberi garansi 1–3 tahun dan dukungan teknis memadai. Hindari produk non-brand atau tanpa jaminan resmi, karena selisih harga murahnya tidak sebanding dengan risiko gagal fungsi.

Cek juga dukungan driver, firmware update, dan layanan klaim garansi di website resmi atau distributor lokal agar tidak repot saat terjadi masalah.


Kisaran Harga Pasar & Rekomendasi Budget (Data Akurat Oktober 2025)

Berikut referensi Harga Switch Hub di pasaran per Oktober 2025 yang bisa kamu jadikan patokan:

Kategori Spesifikasi Umum Contoh Model Populer Kisaran Harga Switch Hub (Rp) Cocok Untuk
Murah (Fast Ethernet) 5 Port, 10/100 Mbps Tenda S105, TP-Link TL-SF1005D 75.000 – 105.000 Rumah kecil, warnet lama
Mid-Range (Gigabit 8 Port) 8 Port, 10/100/1000 Mbps TP-Link TL-SG1008D, Mercusys MS108G, D-Link DGS-1008A 175.000 – 300.000 Kantor kecil, rumah pintar
Profesional (Gigabit 16–24 Port) 16–24 Port, Metal Casing TP-Link TL-SG1024D, D-Link DGS-1024C 700.000 – 1.500.000 Sekolah, kantor menengah

Analisis Harga: Fast Ethernet vs Gigabit Switch

Selisih Harga Switch Hub antara Fast Ethernet dan Gigabit kini makin tipis, bahkan kurang dari Rp 100 ribu. Maka dari itu, membeli Fast Ethernet saat ini kurang disarankan kecuali jaringanmu benar-benar kecil (misalnya hanya 2–3 PC dan printer).

Sementara itu, untuk kantor kecil dengan kebutuhan file sharing dan cloud storage, Gigabit Switch 8 port menjadi pilihan paling efisien.


Kesimpulan

Menentukan Harga Switch Hub yang ideal bukan sekadar memilih angka paling kecil di toko online. Ini soal mencari value for money terbaik — performa stabil, umur panjang, dan dukungan garansi yang jelas.

Apakah harga mahal selalu berarti kualitas tinggi? Tidak selalu. Banyak produk mid-range dengan performa luar biasa, terutama dari merek seperti TP-Link, D-Link, dan Mercusys. Jadi, jangan terpaku pada harga, tapi fokus pada spesifikasi dan kebutuhan jaringan kamu.

Sebelum membeli, kamu juga bisa memahami lebih lanjut fungsi switch hub dan perannya dalam jaringan agar tidak keliru dalam memilih alat.

Cek berbagai pilihan Switch Hub terbaik sesuai budget Anda di e-Katalog Inaproc Indotech Global — solusi hemat dan berkualitas untuk jaringan kantor ataupun rumahan.