alat dan bahan habis pakai laboratorium
Alat dan bahan habis pakai laboratorium merupakan komponen penting dalam kegiatan praktikum, penelitian, maupun pengujian yang dilakukan di berbagai jenis laboratorium, baik laboratorium pendidikan, penelitian, kesehatan, maupun industri. Istilah “habis pakai” merujuk pada peralatan atau material yang penggunaannya hanya sekali atau terbatas, sehingga tidak dapat digunakan kembali setelah pemakaian tertentu. Hal ini berbeda dengan peralatan utama laboratorium seperti mikroskop, timbangan analitik, atau spektrofotometer yang bersifat tahan lama.
Contoh alat dan bahan habis pakai laboratorium antara lain pipet mikro (micropipette tips), tabung reaksi plastik, cawan petri sekali pakai, sarung tangan lateks atau nitril, masker, jarum suntik, kapas, tisu laboratorium, serta media kultur. Bahan-bahan ini berfungsi mendukung kelancaran proses analisis dan eksperimen dengan menjaga keakuratan, higienitas, dan keamanan kerja.
Keberadaan bahan habis pakai juga berkaitan erat dengan aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Misalnya, penggunaan sarung tangan sekali pakai dapat mencegah kontaminasi silang antara sampel dengan peneliti. Demikian pula, penggunaan pipet tips steril mampu menjaga hasil eksperimen tetap valid tanpa adanya pengaruh dari kontaminan luar.
Dalam manajemen laboratorium, pengadaan bahan habis pakai harus dilakukan secara terencana karena sifatnya yang cepat habis dan tidak dapat digunakan berulang. Oleh karena itu, stok bahan habis pakai harus dipantau secara berkala agar kegiatan laboratorium tetap berjalan lancar dan tidak terhambat akibat kekurangan persediaan.